Apa Saja Perbedaan PT Perorangan dan PT Biasa?

 Pengantar

Dalam rangka meningkatkan kemudahan berinvestasi di Indonesia, pemerintah melalui UU Cipta Kerja melakukan terobosan baru dimana para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya secara perorangan melalui badan usaha yang disebut Perseroan Perorangan atau yang kita kenal sebagai PT Perorangan.


PT Perorangan ini merupakan suatu hal yang baru yang dikhususkan untuk para pelaku usaha mikro dan kecil. Para pelaku usaha UMK ini berkesempatan untuk mendapatkan kepastian hukum yang sama dengan badan usaha pada umumnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang tetap harus dipenuhi oleh para pelaku usaha perorangan. Untuk mengetahui lebih lengkap, mari simak tulisan ini sampai habis!

Pengertian

Disahkannya Undang-undang Cipta Kerja pada tahun 2020 lalu, memberikan perubahan bagi pengaturan pendirian PT, salah satunya kini adanya PT Perorangan. PT Perorangan ini adalah penggabungan antara dua jenis badan usaha di Indonesia, yaitu PT Persekutuan Modal atau yang umumnya disebut PT Biasa dan bentuk perusahaan perseorangan atau perusahaan milik individu.

Dalam Pasal 153 UU Cipta Kerja menyebutkan "Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau Badan Hukum perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai Usaha Mikro dan Kecil."

Dengan kata lain, PT Perorangan ini merupakan badan hukum yang memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil dapat didirikan oleh 1 (satu) orang yang kepemilikan saham sepenuhnya tidak terbagi dengan orang lain berdasarkan surat pernyataan pendirian.

Dasar Hukum

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Modal Dasar Perseroan Serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria Untuk Usaha Mikro dan Kecil. 

Peraturan Menteri Hukum dan HAM No 21 Tahun 2021 Tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas.

Alasan Adanya PT Perorangan

Secara umum, munculnya PT Perorangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :

Tuntutan Perkembangan Bisnis, dalam menghadapi dinamika bisnis yang berkembang, munculnya PT Perorangan dapat menjadi respons terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar yang berubah.

Fleksibilitas dan Kecepatan, kemungkinan munculnya PT Perorangan bisa bersumber dari keinginan untuk memberikan fleksibilitas dan kecepatan pengambilan keputusan kepada pemilik tunggal bisnis.

Adaptasi terhadap Kondisi Ekonomi, kondisi ekonomi yang berkembang, perubahan regulasi, atau kebutuhan akan model bisnis yang lebih adaptif bisa menjadi pendorong munculnya PT Perorangan.

Perlindungan Hukum dan Pajak, jika ada kebutuhan untuk memberikan perlindungan hukum dan pajak yang lebih jelas bagi pemilik tunggal.

Diversifikasi Opsi Bisnis, pemunculan PT Perorangan dapat mencerminkan upaya pemerintah atau komunitas bisnis untuk menciptakan berbagai opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik berbagai jenis usaha.

Kelebihan PT Perorangan

Ada beberapa potensi kelebihan dari PT Perorangan ini, yaitu sebagai berikut :

Kecepatan Pengambilan Keputusan, dibandingkan dengan PT pada umumnya dengan struktur pengambilan keputusan yang kompleks, PT Perorangan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat karena hanya melibatkan satu individu.

Fleksibilitas Manajerial, pemilik PT Perorangan memiliki kendali penuh terhadap operasional dan strategi bisnis. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan pemilik.

Keuntungan Pribadi, keuntungan bisnis langsung menjadi milik pribadi pemilik. Hal ini dapat memberikan insentif tambahan untuk memastikan keberhasilan bisnis.

Kekurangan PT Perorangan

Namun seiring dengan kelebihan tersebut, perlu juga mempertimbangkan kekurangan yang dapat muncul. Berikut beberapa kekurangan dari PT Perorangan :

Tanggung Jawab Pribadi Tinggi, bisnis PT Perorangan cenderung memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap kewajiban bisnisnya. Ini berarti, jika bisnis mengalami masalah keuangan atau hukum, aset pribadi pemilik dapat terlibat.

Keterbatasan Sumber Daya, usaha yang dimiliki oleh satu individu mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dalam hal modal finansial maupun tenaga kerja. Hal ini dapat membatasi kemampuan bisnis untuk berkembang atau menanggapi peluang pasar yang lebih besar

Kurangnya Pemisahan Kepemilikan dan Pengelolaan, tidak adanya pemisahan formal antara kepemilikan dan pengelolaan bisnis dapat membuat individu bertanggung jawab penuh atas semua aspek operasional dan keputusan bisnis.

Perbedaan PT Perorangan dan PT Biasa

Setelah mengetahui pengertian, alasan dibalik munculnya PT Perorangan serta kelebihan dan kekurangannya, selanjutnya mari kita simak apa sajakah yang menjadi pembeda antara PT Perorangan dengan PT Biasa? Ini bisa kamu jadikan refrensi sebagai pemilihan bentuk badan usaha kamu nanti lho! Yuk simak terus artikel ini sampai akhir agar kamu tidak salah pilih bentuk badan usaha dan tepat sesuai kebutuhan kamu.

1. Struktur Kepemilikan

Perbedaan paling mendasar yaitu dalam PT Perorangan karakteristik utama kepemilikannya adalah tunggal. Sedangkan dalam PT Biasa kepemilikannya melibatkan beberapa orang yang terbagi atas saham-saham atau dengan kata lain kepemilikannya tidak bisa 100% dimiliki oleh satu orang.

2. Modal Usaha

Dalam penyertaan modal PT Perorangan dibatasi hanya bisa mencapai maksimal 5 miliar saja, karena harus masuk dalam kriteria usaha mikro dan kecil. Sedangkan PT Biasa tidak ada maksimal modal yang ditentukan. Untuk PT biasa modal diatur yaitu minimal 25% dari modal dasar sedang PT Perorangan tidak.

3. Akta Pendirian

Kerap kali menjadi pertanyaan apakah PT Perorangan memiliki akta pendirian? Jawabannya, PT Perorangan tidak memiliki akta pendirian yang disahkan oleh Notaris. Sebagai penggantinya Kementerian Hukum dan HAM memberikan sertifikat pendaftaran dan pendirian yang disahkan melalui web Administrasi Hukum Umum (AHU). Berbeda dengan PT Biasa sudah pasti memiliki akta pendirian yang disahkan oleh Notaris.

4. Tanggung Jawab Hukum

Perlu diketahui PT Perorangan, pemilik bertanggung jawab secara pribadi atas semua hutang dan kewajiban perusahaan. Ini berarti jika perusahaan mengalami kerugian atau terlibat dalam sengketa hukum, pemilik dapat bertanggung jawab secara pribadi. Di sisi lain, PT biasa memiliki pemisahan yang jelas antara bisnis dan pemiliknya. Pemilik saham dalam PT biasa tidak bertanggung jawab secara pribadi atas hutang atau kewajiban perusahaan, kecuali jika mereka telah memberikan jaminan pribadi.

5. Perubahan Perseroan

Bila ada perubahan PT Perorangan, maka dilakukan dengan mengisi data yang akan diubah pada format isian pernyataan perubahan. Kemudian, Kemenkumham menerbitkan  sertfikat pernyataan perubahan secara elektronik. Di sisi lain, untuk PT biasa bila ada perubahan Anggaran Dasar (AD) dan/atau data ditetapkan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang dimuat dan dinyatakan dalam akta notaris.

Penutup


Adanya PT Perorangan ini berkaitan dengan banyaknya dinamika bisnis, perubahan kebutuhan pemilik bisnis, regulasi, atau tren industri. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus memonitor perkembangannya. Saat ini dalam memilih bentuk usaha yang tepat, penting juga untuk memahami perbedaan antara PT Perorangan dan PT Biasa pada umumnya. Mengetahui perbedaan ini akan membantu kamu dalam membuat keputusan yang tepat. Apalagi yang kamu khawatirkan? Tidak tahu cara pendirian PT Perorangan nya? Mudah saja cukup klik Hubungi Kami Konsultan berpengalaman kami akan segera membantu kamu!